Senin, 14 November 2022

Kode Referensi Bandar Udara

 


Apa kabar sobat aviasi...

Pada saat kita akan merancang fasilitas di Bandar Udara untuk melayani operasional pesawat udara, maka kita harus mengetahui 2 hal yang amat fundamental, yaitu ketahui pesawat terkritis / terbesar yang akan dilayani (Critical Aircraft) dan ketahui Kode Referensi Bandar Udara. Bila kita sudah mengetahui kedua hal ini, maka untuk menentukan spesifikasi fasilitas bandar udara akan terasa mudah. Apa hubungan pesawat terkritis dan kode referensi bandar udara ? bagaimana cara menentukan kode referensi bandar udara tersebut ? dan bagaimana cara menggunakan kode tersebut untuk menentukan fasilitas di bandar udara ? Yuk disimak berikut ...

Definisi

Kode Referensi Bandar Udara (Aerodrome Reference Code) adalah kode huruf atau angka di dalam elemen yang dipilih untuk tujuan desain fasilitas Bandar Udara yang disediakan untuk melayani pesawat udara terkritis. 


Manfaat

Kode Referensi Bandar Udara bermanfaat untuk Penyelenggara Bandar Udara dalam merancang Fasilitas Bandar Udara yang akan digunakan untuk melayani Pesawat Udara terkritis (terbesar) yang akan beroperasi di Bandar Udara tersebut.


Elemen Kode

Kode ini terdiri dari 2 elemen yang terkait dengan karakteristik dan dimensi kinerja pesawat udara, yaitu :

Elemen 1 adalah angka berdasarkan panjang runway untuk digunakan pesawat udara (Kode Angka / Code Number), sebagaimana tertuang pada tabel kode angka berikut :


Elemen 2, adalah huruf berdasarkan lebar sayap pesawat udara (Kode Huruf / Code Letter), sebagaimana tertuang pada tabel kode huruf berikut :




Contoh Penggunaan Kode Referensi Bandar Udara

Misalkan Bandar Udara A akan digunakan untuk melayani Pesawat Udara Terbesar / terkritis dengan data pesawat sebagai berikut :

  • Model Pesawat : Airbus A320-200
  • Aeroplance Reference Field Length (m) : 2.025
  • Wingspan/bentang sayap (m) : 34.1
  • Outer Main Gear Wheel Span (m) : 8.9le

Berdasarkan data pesawat terkritis tersebut dapat kita tentukan Kode Referensi Bandar Udara sebagai berikut :

Kode Angka : 4 -->  (1800 m dan lebih)

Kode Huruf : C --> (24 m dan lebih tapi tidak sampai 36 m)

sehingga Kode Referensi Bandar Udara = 4C


Maka untuk menentukan fasilitas lainnya seperti runway, taxiway, bahu runway, dan lainnya harus menggunakan standar kode referensi 4C. 

Misalkan kita akan menentukan panjang dan lebar runway, maka dengan kode 4C panjang dan lebar runway yang aman untuk digunakan pesawat terkritis A320-200 dapat kita tentukan sebagai berikut :

Panjang Runway : minimal 2.025 m untuk kebutuhan jarak terpendek pada kondisi standard (berat maksimum, sea level, std day, A/C off, runway dry with no slope). Pada kondisi tertentu diatas sea level maka akan terdapat perhitungan lanjut.  Misalkan ditentukan panjang runway 2500 m, sudah memenuhi minimal bila dalam kondisi berat maksimum, sea level, std day, A/C off, runway dry with no slope.

Lebar Runway : untuk menentukan lebar runway dapat melihat tabel berikut :


Dengan kode 4C, maka dari tabel penentuan lebar runway diatas, dapat kita tentukan sebagai berikut :
Pada kolom kode nomor kita warnai angka 4, dan dari OMWGS kita tandai untuk yang memiliki range 6 m sampai 9 m, hal ini karena OMWGS pesawat kritis adalah 8.9 m. Setelah kita tandai keduanya maka terdapat titik temu di angka 45 m. Dengan demikian maka Lebar Runway yang diperlukan adalah 45 m.



Kesimpulan :
Untuk melayani pesawat terkritis A320-200 diperlukan Runway yang safe yaitu dengan panjang 2500 m dan lebar runway 45 m. Dengan demikian, dari kode referensi bandar udara kita dapat dengan mudah menentukan panjang dan lebar runway. Untuk menentukan dimensi taxiway dan fasilitas lainnya dapat kita gunakan kode ini. 

Demikian sobat aviasi , semoga bermanfaat.

Kode Referensi Bandar Udara

  Apa kabar sobat aviasi... Pada saat kita akan merancang fasilitas di Bandar Udara untuk melayani operasional pesawat udara, maka kita haru...